News Update :

PENIPUAN DAN PERDAGANGAN MANUSIA, TANGGUNGJAWAB SIAPA?

December 2, 2009


Saya sengaja letakkan persoalan dihujung judul ini, supaya kita sama-sama boleh bertanya pada diri. Dalam banyak masalah yang melibatkan tenaga kerja, seringkali bermula dengan penipuan dan ‘prinsip’ perdagangan manusia. Inilah satu bisnes yang sangat lumayan bagi mereka yang terlibat.

Dalam menanggapi masalah ini selalunya masyarakat lebih rela berteriak dan menyalahkan pemimpin/pemerintah saja. Sedangkan individu yang sering melakukan penipuan adalah mereka yang kita kenali; Mungkin juga sedang enak menghirup kopi disamping kita, mungkin juga sahabat kita, saudara kita atau satu kampung dengan kita. Maka kita pun berkata, ah…itu salah pemerintah yang tidak tegas. (sambil menutup sebelah mata)

Seperkara lagi, masyarakat sepertinya sangat percaya pada janji muluk individu ini. Akhirnya timbul cerita perkosaan dan dipaksa jadi pekerja seks. Ada juga yang ditipu sekadar untuk dapatkan sejumlah duit, kononnya untuk biaya itu dan ini. Bila duit sudah dibayar oleh calon pekerja, calok ini akan hilang entah kemana... bagaimana pula kalau mangsa adalah saudara atau ahli keluarga kita? apakah itu salah pemimpin?

Bila hal ini dilapor pada pihak berkuasa, satu lagi alasan 'standard' yang kita terima; 'kami sedang menyiasat' dan kalau ditanya lagi 'tiada bukti dan saksi' untuk membawa 'calok' ini ke pengadilan. Akhirnya kita cuma mendapat jawaban yang bersifat  'standart operating procedures' dari pihak berkuasa. kerana masyarakat umum tidak tampil untuk memberi kerjasama.

Saya menulis artikel ini sebagai orang biasa yang tidak punya sebarang kepentingan politik atau kuasa. maka saya melihat ada perkara yang masyarakat biasa boleh saling membantu untuk mencegah 'penipuan dan perdagangan manusia'. Bagi saya masyarakat harus mengambil bahagian dalam masalah ini, kerana memang ada bahagian yang cuma masyarakat biasa lebih tahu dan peka. Setidaknya sebagai infomasi dukungan terhadap pelaksanaan undang-undang. Ini cuma pandangan biasa dari orang biasa. Semoga ada pandangan yang membina dan kondusif, agar suatu hari boleh dibawa ke tengah.
mungkin teman-teman ada pandangan atau saran?

photo source: news.wbru.com
Share this Article on :

22 comments:

4m4tull4h's p4g3 said...

Klu ditanya tanggung jwb siapa? Tanggung jwb kita brsm. Stp org yg memiliki kepekaan sosial. Hnya sj sbg org biasa andil kitapun trbts, bahkan dibatasi aturan yg brlaku. Miris...

rumah blogger said...

peran serta seluruh komponen masyarakat dan pemerintah...

sabirinnet said...

rupanya hampir semua negara ya ada kasus seperti ini. pelakunya harus dihukum seberat2, walaupun sampai sekarang tidak pernah terdengar pelakunya ditangkap. thanx sharenya mas

Miawruu said...

skrg kasus human traficking ga hanya dalam kasus jual beli manusia untuk dijadikan budak atau pelacur aja, tapi dah merambah ke dalam kasus pembunuhan.

Banyak perdagangan manusia ga hanya dalam keadaan hidup aja tetapi udah dalam keadaan mati (organ tubuh, lemak tubuh dll) tentu aja si korban di bunuh dahulu. smoga pemerintah dan masyarakt internasional dapat kompak dalam membasmi praktek human traficking ini

intermezo said...

ternyata praktek perdagangan manusia dari jaman jahiliyah sampai sekarang pun masih ada dan yang menentang pun dari dulu sampai sekarang terus ada, kenapa masih terus berjalan padahal hukum sudah dituliskan untuk melarangnya, kalau hukum benar-benar di tegakkan tentu akan memberi efek jera, tapi sudah kah kita mematuhi dan menjalankan hukum, itulah tugas kita bersama.

blog buat bloggers said...

hehe.. menanggapi pertanyaan sobat diatas, mengenai penjualan(") tenaga kerja ini datangnya dari kalangan pebisnis - pebisnis yang meraup keuntungan dengan mengilegalkan surat - surat ketenaga kerjaan,

kalo menjadi TKA melalui negara, keamanannya ada pada undang - undang

wah komentar saya serius amat ya sob, wakaka

nice posting sobat!!!!

alkatro said...

yang sangat disayangkan seringkali kasus-kasus seperti ini di 'back-up' juga oleh oknum-oknum kelas atas yang 'seolah-olah' susah dicari mata rantainya dan penegakan hukum seakan agak setengah hati untuk menanganinya.. hmm entah sampai kapan kan berakhir.. menyedihkan sekali

nuansa pena said...

Peran aktif sebenarnya ya masyarakat ya kita ini, sebagai tetangga ada rasa tidak enak kalau nasehati, kepergiannya kadang secara rahasia! Dan Pemerintah tahu sendiri bekerja kalau ada masalah!

Seri said...

selalunya penipuan dilakukan oleh keluarga sendiri yang telah lama dan berpengalaman dalam bidang kontraktor. ini jelas banyak berlaku di malaysia terutama di ladang-ladang kelapasawit. untuk mengelakan perkara ini berlaku seharusnya ada kerjasama dari pihak-pihak yang berkaitan.

Aryo Halim said...

yang pastinya sih pemerintah yg salah. klo kita nyalahin yg memperdagangkan manusia ya salah. Karena mereka sudah jelas2 salah gak perlu disalahin lagi

Rizkyzone said...

iya setuju ama kang aryo...... seharusnya pemerintah bisa lebih tegas lagi

Kerja Keras Adalah Energi Kita said...

harus sama2 instropeksi, mudah2an hal ini tidak berkelanjutan

the international times said...

terjadinya human trafficking itu lebih cenderung ke individunya masing-masing.kalau kita yg berwawasan luas dan tidak mudah terpengaruh dengan iming-iming tentunya kemungkinan untuk menjadi korban itu kecil.

85% yg menjadi korban itu berasal dari pedesaan yg rata-rata pendapatan nya minim (miskin).

Celebrities said...

Postingan sangat menarik saudaraku, terima kasih saya sudah membacanya walaupun sekejab ja, tapi sangat menarik. semoga sahabat sehat dan sukses selalu bersama keluarga disana

Buat saya pribadi: manusia itu sendiri yang salah. karena kelalaian mereka sendiri. hukum manusia tidak berlaku di muka bumi ini, anda punya uang?, anda bisa beli itu hukum, undang2 di buat untuk mencari uang, anda melanggar undang2?, anda harus membayarnya dengan uang, kesalahan yg diperbuat oleh manusia.. hukum siapa yg berlaku?, hukum ALLAH lah yang berlaku..

Admin said...

Masalah Kompleks. Penyelesaiannya harus menyeluruh. Baik dari Peraturan, Birokrasi, Pengawasan dan Individunya.

Terutama Kesejahteraan. Tugas Negara untuk menciptakan Lapangan Kerja yang jelas. Lalu melindungi warganya dari Jebakan-jebakan Mafia Perdagangan Manusia.

Karena selama ini ada main mata antara Petugas dan Mafianya. Putuskan mata rantai ini, maka perdagangan manusia akan terselesaikan. Dan utama tingkatkan Kesempatan dan Lapangan kerja.

×÷·´¯`·.·•[ peace ]•·.·´¯`·÷× said...

Semua dilihat dari aspek mana dulu bila lapangan kerja di negeri sendiri tak mampulagi menampung kebutuhan dapur sedang kehidupan tetap harus berjalan maka sebagai BMI dengan segala resiko yg ada mau tdk mau ya kita berjuang...dan proses yg tdk sesuai koridor hukum hanya sebuah fenomena dimana kebobrokan birokrasi yg berbelit dan langkah mudah dengan resiko tinggi pun di tempuh alasannya " anak mereka butuh makan" Bila terjadi hal yg diluar impiannya siapa yg bertg jwb pertama Diri Kita sendiri kedua Diri Kita sendiri Ketiga Diri Kita Sendiri.

BMI said...

semua usaha ada resikonya,nasib di tangan kita sendiri bila mau meraih mimpi jgn ikuti calo calo sialan urus semua birokrasi yg berbelit agar kita bisa tenang saat bekerja trafficking pun terhindarkan.Sebagai saran ada baiknya pelajari dulu sebelum memutuskan agen penyalur yang baik.Salam BMI HKG.

anitamui said...

Jika semua kasus dilimpahkan pada pemerintah sedang masyarakat sendiri tidak mau memperbaiki perilakunya,tentu hal ini tidak akan mengurangi permasyalahan yg ada.

Sebagai calon tki diluar negri sebaiknya kita jangan terlalu percaya dengan para calo yang memberikan memberikan janji2 manis. Sebelum mengambil keputusan ada baiknya klo kita mengetahui dengan pasti proses keberangkatan kita keluar negri.jangan hanya tergiur dengan uang banyak.

Health Tips said...

Mulai dari diri kita harus peka terghadap hal2 yang mencurigkan apalagi mengarah ke kasus seperti ini, laporkan segera ke pihak yang berwajib.
maen ke blogku pren :
Health Tips

RAJA FRESH said...

jelas banyak yg harus bertanggung jawab, terutama pemerintah. Hukuman yang seberat2nya buat para pelaku perlu ditegakkan, selama ini hukuman bisa dibayar, ini yang membuat orang gampang melakukan tindakan yg melanggar hukum

Martin Juanda said...

ada benarnya juga yang sobat basri katakan diatas.

memang masyarakat cenderung lebih menutup sebelah matanya demi menyikapi masalah yang seringkali terjadi di berbagai negara ini. bahkan tidak sedikit yang menyerahkan masalah ini kepada pihak yang berwenag atau pemerintah, tanpa sedikitpun bermaksud ingin membantu.

semoga saja kita tidak menjadi bagian dari masyarakat yang seperti itu.
sebisa mungkin, marilah kita menanamkan jiwa peduli sosial, peduli sesama kita, agar tidak ada ksus-kasus yang sobat jabarkan diatas.

salam :)

Risma said...

Human trafficking memang tidak bisa diselesaikan dengan tuntas. Selama masih ada kemiskinan di muka bumi ini, tak akan ada yang bisa menghentikan para penipu ini dari menjual sesamanya manusia demi meraih keuntungan. Kita memang tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pemerintah. Karena kita juga harus membangun pertahanan dan menjaga diri dan sanak saudara kita dari kejahatan nomor satu di dunia ini.

Salam bang Alan

Post a Comment

 

© Copyright al-basri 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.